Karena sesungguhnya
aku merindumu, lagi dan lagi. Meski itu membuatku sakit. Kamu hanya tidak tahu.
Karena sesungguhnya
selalu terselip namamu dalam doaku, melebihi kepedulian pada diriku sendiri.
Kamu hanya tidak tahu.
Karena sesungguhnya
selalu ada air mata yang jatuh tanpa sengaja setiap kali aku mengingat tentang
kita. Kamu hanya tidak tahu.
Karena sesungguhnya
ada rasa nyeri yang pindah ke hati dibalik "Aku akan baik-baik saja"
yang kuucapkan dalam doa. Kamu hanya tidak tahu.
Karena sesungguhnya ketika kamu membaca ini,
dapat dipastikan aku sedang tersenyum dan kesekian kalinya menguatkan diriku
kembali. Kamu hanya tidak tahu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar