Senin, 23 Desember 2013

Aku dan Kamu

Pertemuan singkat, pengenalan singkat yang takkan pernah ku sesali
hadir dalam sejuta warna menghiasi hari
takkan pernah lupa senyum ini pernah hadir karna dirimu
tawa yang tersipu malu oleh tingkahmu, kadang ku rindu hari itu

hhh , sosok pria yang duduk di sudut ruangan, menyita perhatianku
nama,,,nama itu terdengar unik di telingaku
sontak senyum tipis di bibir dan rasa penasaran menolehkan pandanganku
yaa dia , dia yang kini ada dekatku
yang sering ku sandarkan kepala ini di pundaknya
yang selalu menjadi penampung keluh kesahku
yang selalu berusaha menjadi yang terbaik untukku,menjadi imamku
yang selalu berusaha membahagiakanku
yang selalu berusaha mengerti keadaanku

lalu apa yang sudah ku beri untuknya..?

tak sedikitpun kata-kata terucap dari bibir yang dapat mengungkapkan isi hati
tak sedikitpun tingkahku yang dapat mengungkapkan isi hati
memang ku akui banyak kurangku
ku akui memang belum sepenuh hatiku
yang kadang buatmu ragu
yang tak mampu diri ini turuti semua pintamu
dalam doaku selalu drimu dapat jadi lebih baik,bukan karena hadirku

tak ada seorangpun yg akan mengakui rasa cemburu,
yaa.yang kadang dengan seenaknya menjawab tanda tanya dalam hati.
hanya saja masih tersirat jelas bayangnya di depanmu,
hhh setiap orang punya masa lalu dan akan tiba saat dimana kita mengenang,
begitupun denganku

amarah yang kian sulit dikendali, kadang buat hati sakit,hingga air mata tak dapat lagi di bendung.
kadang tersirat bukan rasa sayang yang ada
diam.hanya diam menjadi salah satu jalanku
yaa,memang terlihat jelas, tak suka dengan caraku.
tapi itulah aku,semakin kau teriaki,ku kan semakin diam dan menutup
memang tingkahku yang kadang selalu mengundang emosimu
apakah memang selalu begitu caramu menyikapi sesuatu

entah mengapa sekarang terasa berada jauh,
jauh dari sisi, sampai tak dapat lagi menjadi sandaranku,
meyakinkan diri bahwa ini hanya cerita pendek antara aku dan kamu
kata-kata mama yang hanya ku anggap candaan dan angin lalu
yang harapku kelak restu itu akan datang
dan hanya menunggu waktu.
seperti hanya akan selalu menjadi harapan semata.

maafku yang tidak bisa menemani saat rasa sakit itu datang,
yang tak tau apa yang harus di perbuat,yang tak mengerti dengan keadaamu 
hadirku mungkin akan selalu menjadi bebanmu,penambah rasa sakitmu

hari kini terasa begitu cepat berganti,
tersadar tak ada lagi tawa itu,
tak ada lagi canda itu,
mungkin bibir ini telah salah berucap
mungkin hati ini telah salah menerka
mungkin lidah ini telah menyakiti hati
atau..........
mungkin Allah telah merencanakan sesuatu.

entah apa yang diinginkan hati ini,entah apa yang ada dalam pikiran dan benakku

entah apa yang diinginkan hatinya,entah apa yang ada dalam pikiran dan benaknya

Allahu yaa Robb yang Maha tahu,
tak dapatku menyimpulkan apa arti semua ini, lelah hati terus menerka :'(

Tidak ada komentar: